Tindakan Pelanggaran Hukum Dana Reses DPRDSU


Korupsi Dana Kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) dan Kegiatan Reses pada Sekretariat DPRD Sumut.

MEDAN,(KBNLIPANRI)- Sebanyak tujuh Anggota DPRD Sumut diduga melakukan korupsi dana Kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) dan Kegiatan Reses pada Sekretariat DPRD Sumut.

Adapun ketujuh Anggota DPRD Sumut yang diduga korupsi itu yakni ZSR, AW, PN, TRT, SK, DI dan S. 

Setelah ketahuan diduga mengorupsi uang negara, ketujuhnya sampai detik ini belum mengembalikan uang tersebut.

Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumut, selama tahun 2022, kegiatan Sosper dilaksanakan sebanyak 24 kali, dan reses tiga kali oleh masing-masing Anggota DPRD Sumut.

Untuk kegiatan Sosper Anggota DPRD Sumut sebesar Rp 90.260.280.100,00 dari pagu anggaran Rp 97.783.500.000,00.

Kemudian, dana reses sebesar Rp 68.368.097.664,00, dari pagu anggaran sebesar Rp 69.863.185.000,00.

Dalam temuan ini, jumlah belanja yang dipertanggungjawabkan cuma sebesar Rp 881.642.000,00.

Namun, hasil konfirmasi penyedia hanya Rp 618.847.000,00. 

Sehingga terdapat selisih anggaran mencapai sebesar Rp 251.940.300,00. 

Sekretaris DPRD Sumut, Zukifli saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan singkat WhatsApp enggan merespon.

Bahkan, setelah beberapa kali dihubungi, panggilan Tribun Medan malah diblokir.

Kabag Keuangan DPRD Sumut, Evi Julianti mengatakan, ketujuh anggota dewan yang diduga melakukan korupsi belum memulangkan uang. 

“Saya tidak tahu, karena belum ada dipulangkan,” kata dia, melalui sambungan telepon genggam, Jumat (28/4/2023). 

Ia mengatakan, saat ini temuan tersebut masih dalam pemeriksaan.

Kemungkinan, kata dia, setelah diperiksa baru akan dipulangkan. 

Pada temuan ini, Evi diduga tidak melakukan pengawasan dan pengendalian anggaran dana Sosper dan reses dewan.

Sebab, ia sendiri tidak tahu bahwa ini merupakan temuan BPK RI tahun anggaran 2022. 

Berdasarkan aturan BPK, setiap temuan atau dugaan korupsi diberikan waktu 60 hari kerja untuk dipulangkan.

Namun, setelah hampir setahun berlalu, Evi tidak melakukan pengawasan dan meminta pengembalian kepada tujuh Anggota DPRD Sumut tersebut. 

“Belum tahu saya, masih dalam proses,” ungkapnya. 

Evi mengatakan, setelah diperiksa nantinya akan ada tindak lanjut dari dewan untuk memulangkan kelebihan bayar pada kegiatan Sosper dan reses dewan. 

“Hingga kini belum dikembalikan, masih dalam pemeriksaan,” katanya berulang.

Terpisah, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting sudah mengimbau seluruh anggota dewan untuk tidak bermain-main dalam melaksanakan kegiatan.

Apalagi, kata dia, sampai memanipulasi anggaran. 

“Saya sudah imbau seluruh anggota untuk tidak main-main dalam melaksanakan kegiatan ini,” kata dia. 

Ia mengatakan, para anggota dewan yang tercatat namanya dalam temuan ini sebaiknya memulangkan duit yang sudah diduga ‘ditilap’ itu. 

Jika masih bandel dan tidak mau memulangkan uang, sambungnya, akan berurusan dengan pihak berwajib. 

“Harus dikembalikan temuan ini. Kalau tidak mau menurut, yang terima risiko,” ungkapnya. 

Untuk saat ini, DPRD Sumut belum memberikan sanksi kepada para anggota dewan yang diduga telah memanipulasi laporan anggaran tersebut. 

“Kalau sanksi belum, kami masih mengimbau kepada kawan-kawan untuk ikuti aturan dalam menggunakan anggaran ini,” jelasnya. 

Jikalau temuan tersebut tertuju kepadanya, Baskami Ginting mengaku akan segera memulangkan uang, lantaran sudah menyalahi aturan. 

“Kalau saya tidak tahu, apakah masuk dalam temuan ini. Kalau kita kena kita cek dan kembalikan,” ucapnya. 

Dirinya berharap, kepada anggota dewan yang kedapatan diduga melakukan korupsi dana ini untuk segera memulangkan anggaran. ( Team Lipanri )

Peninggalan Kerajaan Proto Melayu ( Sriwijaya Kuno ) Hingga Ulayat Keturunannya Maharaja Nusantara Di Indonesia.


Ulayat Peninggalan Pemerintahan Kerajaan Maharaja Nusantara Di Indonesia

Jakarta(KBNLIPANRI) – Kerajaan-kerajaan Nusantara meninggalkan catatan sejarah seperti prasasti hingga benda-benda lainnya. Bahkan beberapa Kesultanan masih memiliki istana yang masih ada hingga sampai saat ini.

Foto Kerajaan Sriwijaya Kuno ( protomelayu )

Dari banyak Kesultanan  yang ada di Nusantara, kerajaan di ujung Sumatera hingga Sulawesi rupanya meninggalkan jejak megah yang masih kokoh, yakni bangunan istana.

Berikut beberapa istana Kesultanan  Nusantara yang masih ada hingga saat ini, dikutip dari masing-masing situs resmi pemerintah daerah dan provinsinya.

1. Istana Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ( Sebagian Peninggalan Ulayat Maharaja Mulawarman).

Peninggalan 

Bangunan yang kerap disebut sebagai kraton ini didirikan oleh Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I, pada tahun 1775.

Kraton adalah tempat bersemayam ratu-ratu, berasal dari kata ka + ratu + an = kraton. Kadang juga disebut kadaton, yaitu ke + datu + an = kedaton, tempat datu-datu atau ratu-ratu.

Jika dalam bahasa Indonesia artinya adalah istana. Jadi kraton adalah sebuah istana, tetapi istana bukanlah kraton. Kraton ialah sebuah istana yang mengandung arti keagamaan, arti filsafat dan arti kultural (kebudayaan).

2. Keraton Surakarta Hadiningrat

Keraton Kasunanan Surakarta( Sebagian Peninggalan Ulayat Maharaja Mulawarman).

Didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Keraton Kartasura yang rusak akibat Geger Pecinan pada tahun 1743.

Salah satu bangunan bertingkat yang menarik di Keraton Kasunanan yaitu Menara Sangga Buwana yang memiliki tinggi 30 meter.

Menara ini didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono III pada tahun 1782 sekaligus sebagai tempat memata-matai Belanda pada masa penjajahan.

3. Keraton Sumenep ( Sebagian Peninggalan Ulayat Maharaja Mulawarman).

Keraton Sumenep adalah warisan raja-raja Sumenep yang dulu pernah berkuasa. Keraton Sumenep dibangun oleh Lauw Piango yang berkebangsaan Tiongkok. Konsep bangunan keraton terbilang unik karena menggunakan perpaduan gaya Jawa, Arab, Tiongkok, dan Eropa dalam rancangannya.

Saat ini sebagian keraton difungsikan sebagai museum sedangkan bagian pendopo kerap digunakan sebagai tempat kegiatan acara pemerintahan dan pagelaran seni dan budaya.

4. Istana Maimun ( Sebagian Peninggalan Ulayat Maharaja Singawarman).

Istana Maimun adalah istana Kesultanan Deli yang dibangun oleh  Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Arsiteknya berasal dari Italia dan arsitekturnya merupakan perpaduan gaya Melayu (Islam), Spanyol, India, dan Italia. Warna istana ini adalah kuning, khas Melayu.

Saat ini, Istana Maimun tidak lagi dipakai untuk tempat tinggal sultan melainkan berubah menjadi tempat wisata di mana masyarakat dapat melihat peninggalan Kesultanan Maimun.

5. Istana Sekala Brak Lampung ( Sebagian Peninggalan Ulayat Maharaja Suwarnabumi ).

Lampung memiliki Kesultanan Sekala Brak yang istananya disebut dengan Lamban Gedung, Lamban Gedung berbentuk panggung sehingga seseorang harus menaiki tangga apabila ingin masuk.

6. Istana Alwatzikhoebillah Sambas ( Sebagian Peninggalan Ulayat Maharaja Asmarawarman).

Kesultanan Sambas adalah salah satu kesultanan di Kalimantan Barat. Kesultanan ini memiliki istana yang disebut dengan Istana Alwatzikhoebillah yang terletak di pinggir pertemuan antara Sungai Subah, Sungai Sambas Kecil, dan Sungai Teberau.

7. Kedaton Tidore ( Sebagian Peninggalan Ulayat Maharaja Kadunggawarman ).

Istana Kesultanan Tidore atau Kedaton Kie berada di area perbukitan yang langsung menghadap ke laut. Kedaton Kie didirikan pada masa pemerintahan Sultan Tidore ke-28 pada tahun 1810.

Pada tahun 1912, terjadi konflik internal kesultanan yang mengakibatkan Kedaton Kie mengalami kerusakan total. Saat ini, Kedaton Kie telah dibangun kembali dengan bentuk yang disesuaikan dengan kondisi Kedaton sebelum mengalami kerusakan.

8. Keraton Kesultanan Ternate( Sebagian Peninggalan Ulayat Maharaja Kadunggawarman).

Keraton Kesultanan Ternate adalah istana milik Kesultanan Ternate yang cikal bakalnya dimulai tahun 1257. Keraton ini cukup luas, dengan latar belakang Gunung Gamalama, dan alun-alun serta pantai di depannya.

Kini, Keraton Kesultanan Ternate kini menjadi aset budaya yang berharga di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate.(Team Lipanri)

Awal Berdirinya Dinasti Nusantara Sisingamangaraja


Kronologi Sejarah Awal Dinasti Sisingamangaraja Pertama Hingga Ke Empat Tuan Sorimangaraja Dari Kerajaan Sumba.

Jakarta( KBNLIPANRI )-“Sejarah Penerus Kerajaan Kartanegara Disebut juga Raja  Sumatra Bagian Bawah Disingkat Sumba Dari Mulai Kalimantan Hingga Jawa Barat Yang Disebut Kerajaan Kartanegara Atau Disebutjuga Kerajaan Singosarikuno  Yang Bergelar Prabu Siliwangi.

Setelah Wafatnya Kartanegara Dilanjutkan Menantunya Dari Keturunan Saudaranya Batara Guruteteabulan Pendiri Kerajaan Sriwijaya Kuno Di Sumatra Yang Bergelar Rajauti Anak Pertama Dari Lima Bersaudara.

Setelah Bergabungnya Kerajaannya Dengan Adiknya Jayanegara Menjadi Raja Di Majapahit Jawatengah Menggantikan Saudaranya Juga Raden Wijaya Yang Meninggal Akibat Pembrontakan Panglimanya.

Hingga Generasi Selanjutnya Gajahmada Atau Sanghiyangnaga,  Penerus Kerajaan Dari Kerajaan Majapahit Dan Saudaranya Yang Disebut Sorimangaraja Keturunan Raja Uti Expansion Ke Sumatra Bersama Seluruh Pasukan Keduabelah Pihak Untuk Mempersatukan Seluruh Ulayat Kerajaan Pendahulunya Seluruh Nusantara.

Sesampainya Di Pulau Sumatra Dan Menyatukan Seluruh Kerajaan2 Kecil Yang Ada Di Pulau Sumatra Dalam Satu Naungan Kerajaan Sriwijaya Di Palembang.

Generasi Pertama Sebagai Penerus Kerajaan Sriwijaya Yang Bergelar Maharaja Swarna Bumi.

Generasi Selanjutnya Meneruskan Expansion Ke Pulau Kalimantan Dan Mendirikan Kerajaan Martadipura, Yang Bergelar Maharaja Asmarawarman ( Asmara Mangaraja).

Generasi Selanjutnya Mendirikan Kerajaan Kutai Kartanegara,Yang Bergelar Maharaja Kadunggawarman( Kadunggamang raja)

Generasi Selanjutnya Sorimangaraja Dari Keturunan Raja Uti Mendirikan Kerajaan Batak Di Toba Sumatra Utara.( Menggantikan Menantunya Adityamangaraja)

Generasi Selanjutnya Menantunya Sorimangaraja Meneruskan Kerajaan Singasari Modern Di Jawabarat Yang Bergelar Maharaja Adityawarman (Adityamangaraja),” Ungkap Limbersinaga.

Gubsu Menghadiri Ulang Tahun GBKP Ke 133 Tahun.


Silsilah Nenek Gubsu Edy Rahmayadi Bermarga Perangin-angin Kampungnya  Dulu Di Tigaderket Menghadiri Ulang Tahun GBKP Ke 133 Tahun.

DELISERDANG, KBNLIPANRI– Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta masyarakat suku Karo, khususnya masyarakat yang berada di Desa Buluh Awar, untuk melestarikan dan menjaga sejarah peradaban sampainya Injil bagi orang Karo.

Hal tersebut disampaikan Edy saat menghadiri perayaan 133 Tahun masuknya Injil kepada suku Karo yang diselenggarkaan Moderman Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Desa Wisata Rohani Buluh Awar, Jalan Deleng Tinjau Ketangkuhen, Kecamatan Sibolangit, Selasa (18/4).

“Ini merupakan sejarah agama orang-orang tua terdahulu, tahunnya juga 133 tahun yang lalu (8 April 1890 – 18 April 2023) orang harus tahu ini, jadi kalau gak tahu bagaimana melestarikannya, anak cucu orang Sumut ini harus tahu, makanya di sini disebut titik nol peradaban Gereja Batak Karo Protestan (GBKP),” kata Edy.

Edy mengatakan, banyak memahami tentang suku Karo, karena memiliki silsilah keturunan suku Karo. Edy mengapresiasi kegiatan tersebut, sebab memberikan motivasi bahwa kebenaran suatu iman di 133 tahun yang lalu. Ia mengucapkan terima kasih atas undangan yang disampaikan kepadanya untuk menghadiri kegiatan tersebut.

“Walaupun sedikit saya tahu, walaupun ada silsilah nenek-nenek saya dulu, marga perangin-angin kampung saya dulu di Tigaderket, setelah besar saya dikasih marga Ginting Suka,” ungkap Edy Rahmyadi, yang hadir bersama Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kapolda Sumut Panca Putra Simanjuntak dan sejumlah OPD Sumut.

“Ini kedatangan saya pertama ke desa ini, saya terima kasih, kalau enggak saya tak sampai ke sini, saya berharap masyarakat suku Karo bisa menjadi orang-orang beriman yang bermanfaat untuk makhluk Tuhan lainnya,” sambungnya.

Pada kesempatan tersebut, Edy menandatangani piagam Konferensi Emansipatoris Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Protestan Kerk in Nederland.

Ketua Panitia Kegiatan Penatua Riahta Bukit mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur Sumut dan Forkopimda Sumut.

“Ini akan memotivasi kami suku Karo, khususnya Desa Buluh Awar untuk merawat dan menjaga tempat Pekabaran Injil pertama ke daerah Karo, untuk menyampaikan berita keselamatan kepada masyarakat Karo,” pungkasnya. (wol/man/d1),Team Lipanri


Silsilah Nenek Gubsu Edy Rahmayadi Bermarga Perangin-angin Kampungnya  Dulu Di Tigaderket Menghadiri Ulang Tahun GBKP Ke 133 Tahun.

DELISERDANG, KBNLIPANRI– Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta masyarakat suku Karo, khususnya masyarakat yang berada di Desa Buluh Awar, untuk melestarikan dan menjaga sejarah peradaban sampainya Injil bagi orang Karo.

Hal tersebut disampaikan Edy saat menghadiri perayaan 133 Tahun masuknya Injil kepada suku Karo yang diselenggarkaan Moderman Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Desa Wisata Rohani Buluh Awar, Jalan Deleng Tinjau Ketangkuhen, Kecamatan Sibolangit, Selasa (18/4).

“Ini merupakan sejarah agama orang-orang tua terdahulu, tahunnya juga 133 tahun yang lalu (8 April 1890 – 18 April 2023) orang harus tahu ini, jadi kalau gak tahu bagaimana melestarikannya, anak cucu orang Sumut ini harus tahu, makanya di sini disebut titik nol peradaban Gereja Batak Karo Protestan (GBKP),” kata Edy.

Edy mengatakan, banyak memahami tentang suku Karo, karena memiliki silsilah keturunan suku Karo. Edy mengapresiasi kegiatan tersebut, sebab memberikan motivasi bahwa kebenaran suatu iman di 133 tahun yang lalu. Ia mengucapkan terima kasih atas undangan yang disampaikan kepadanya untuk menghadiri kegiatan tersebut.

“Walaupun sedikit saya tahu, walaupun ada silsilah nenek-nenek saya dulu, marga perangin-angin kampung saya dulu di Tigaderket, setelah besar saya dikasih marga Ginting Suka,” ungkap Edy Rahmyadi, yang hadir bersama Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kapolda Sumut Panca Putra Simanjuntak dan sejumlah OPD Sumut.

“Ini kedatangan saya pertama ke desa ini, saya terima kasih, kalau enggak saya tak sampai ke sini, saya berharap masyarakat suku Karo bisa menjadi orang-orang beriman yang bermanfaat untuk makhluk Tuhan lainnya,” sambungnya.

Pada kesempatan tersebut, Edy menandatangani piagam Konferensi Emansipatoris Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Protestan Kerk in Nederland.

Ketua Panitia Kegiatan Penatua Riahta Bukit mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur Sumut dan Forkopimda Sumut.

“Ini akan memotivasi kami suku Karo, khususnya Desa Buluh Awar untuk merawat dan menjaga tempat Pekabaran Injil pertama ke daerah Karo, untuk menyampaikan berita keselamatan kepada masyarakat Karo,” pungkasnya. (wol/man/d1),Team Lipanri

Tersangka Dugaan Kasus Tindak Pidana Korupsi


Kejari Karo Karo Tahan Ketua Bawaslu & Bendahara, Dugaan Korupsi Kerugian Negara Rp1.6 Miliar

KBNLIPANRI | Tanah Karo – Mantan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Karo periode 2018-2023, Inisial EJP dan DIYR selaku Bendahara Pengeluaran pada Bawaslu Karo, Ditetapkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Karo, Sebagai tersangka dugaan kasus tindak pidana korupsi menahan kedua tersangka di Rutan Kls IIB Kabanjahe terhitung, Senin (17/04/2023).

Adapun disampaikan Kajari Karo melalui Kasi Intel Kejari Karo, Ika Lius Nardo,SH didampingi Kasi Pidsus, Gilbeth Sitindaon SH dan staf Intel ketika dikonfirmasi wartawan di kantor Kejari Karo, Senin (17/04) petang.

“Saat ini kedua tersangka inisial EJP dan DIYR, sudah dititikap di Rutan Kls IIB Kabanjahe, Hingga 20 hari kedepannya”ujar Kasi Pidsus.

Dikatakanny, “kedua tersangka atas dugaan penyalahgunaan anggaran hibah Pilkada Karo Tahun Anggaran 2019 di Bawaslu Karo yang bersumber dari P.APBD Kabupaten Karo dengan pagu anggaran sekitar Rp 13 Miliar di Bawaslu Karo.

” Rincian kerugian negara sebesar Rp 1.632.705.427 sesuai hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), penetapan EJP sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan (Sprindik,) nomor Print- 01/L2.19.2/04/2023 tanggal 17 April 2023 dan surat perintah penetapan tersangka nomor Pds-01/L2.19/Fd2/04/2023 tanggal 17 April 2023. DIYR sesuai Sprindik nomor 02/L.2.19/Fd 2/04/2023 dan penetapan tersangka nomor Pds-02/L2.19/Fd/2/04/2023 tanggal 17 April 2023,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakannya “kedua tersangka dikenakan pasal primair. Pasal 2 ayat (1) junto pasal 18 ayat 1 huruf b undang – undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yang dirubah undang undang 20 tahun 2021 tentang perubahan KUHP pasal 55 ayat 1 ke-1. Sanksi subsidernya pelanggaran pasal 3 junto pasal18 ayat 1 huruf b undang – undang no 31 tahun 1999”,.

Diakhirinya dengan, Menjawab pertanyaan apakah masih ada kemungkinan pertambahan tersangka dalam kasus ini, Kasi Pidsus Kejari Karo, Gilbeth Sitindaon mengakui bisa saja bertambah.

“Kita lihat nanti bagaimana hasil pengembangan, dan tidak tertutup kemungkinan boleh saja ada tersangka lain”, ujarnya mengakhiri./(Mawar Ginting),Team Lipanri

Pemerintah RI Tidak Konsisten Kebijakan Pelanggaran HAM Masalalu Tentang Perkebunan Sawit.


Pemerintahan RI Terlibat Penyerobotan Tanah Ulayat Kerajaan Di Simalungun.

“Perusahan Sawit Di Indonesia Telah Melanggar Ham Berat Disebabkan Telah Mengambil Hak Pemilik Ulayat Masyarakat,Adat,Kesultanan Dan Kerajaan.

Bukti Adanya Penyerobotan Tanah Ulayat Kerajaan Yang Ada Di Simalungun Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Daerah Dan PTPN Tidak Melakukan Perbaikan Sekalipun,Disurati,Disomasi Hingga Gugatan  Oleh LSM LIPANRI Dengan Alas Hak Peta Ulayat Dan Bukti Girik Yang Diterbitkan Pemerintah Kerajaan Nusantara Tahun 1906 Dan Di Akui Raja Negeri Tahun 1936 Bermaterai Dan Saksi Kepala Negeri Lainnya.

Pemakaman Leluhur Nusantara Dari Mulai Kerajaan Kartanegara ( Kerajaan Sumba),Kerajaan Negarakartagama(Togalaut) Dan Jayanegara(Darmasraya/Bataraguru) Di Pusukbuit Sumatra.

Dengan Tidak Adanya Niat Pemerintah Dengan PTPN Menuju Perbaikan,Keluarga Besar Keturunan Pemilik Ulayat Tsb Merasa Keberatan Dengan Memohon Keadilan Kepada Masyarakat Umum”,Ujar Limber Sinaga ( Salahsatu Ahli waris Kerajaan Tsb.

KBNLIPANRI– JAKARTA – Salah satu harapan petani sawit akhirnya terjawabkan di bulan suci Ramadhan ini, karena akhirnya kelapa sawit akan terkonsentrasi dibawah seorang Direktur dalam struktur Kementerian Pertanian.

Ardi Praptono, S.P.,M.Agr., secara resmi dilantik sebagai Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma pada hari Jumat, 14 April 2023.

Hal ini ditandai dengan unggahan ucapan selamat di akun resmi Instagram Direktorat Jenderal Perkebunan ( @Ditjenperkebunan ) yang mengucapkan selamat atas pelantikan dua posisi baru, termasuk Direktur Kelapa Sawit.

Ini kemudian menjadi pembuktian dari rencana Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alamsyah, yang menjanjikan akan adanya direktur tersendiri yang membawahi kelapa sawit saat Kuliah Perdana Mahasiswa Baru INSTIPER Yogyakarta tahun 2022 lalu.

Mengacu pada sambutan Dirjenbun Alamsyah saat itu, penunjukan Direktur Sawit sebenarnya merupakan pesan Presiden Jokowi agar sawit lebih diperhatikan. Apalagi mengingat sawit sebagai penyumbang terbesar PDB dari perkebunan yang berkontribusi hingga 80% PDB ABPN.

“Kok tidak diurusi secara serius. Sehingga ada beberapa direktorat yang akan saya gabung, sehingga berdirilah direktorat sawit,” terang Andi saat itu.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Dr. Gulat Manurung, MP.,C.IMA.,C.APO, mengucapkan terimakasih atas perhatian pemerintah dengan segera membentuk direktorat tanaman sawit.

“Ini sudah 10 tahun lebih dinanti APKASINDO,bahkan dulunya kami meminta satu Dirjen Kelapa Sawit yang setara dengan Dirjen Perkebunan. Tapi okelah. Degan ini saja kami sangat berterimakasih karena situasi nya sudah tidak mungkin lagi sawit itu di manageri oleh seorang kasubdit ataupun koordinator sawit,” ujar Gulat kepada sawitsetara.net

Pengumuman resmi dari Ditjenbun mengenai pengangkatan Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma.

Gulat kemudian lanjut menyampaikan harapan petani sawit Indonesia dari Aceh sampai Papua untuk Direktur baru tanaman kelapa sawit.

“Nah, pertama, direktur terpilih Pak Ardi supaya langsung tancap gas karena stakeholder sawit semua menunggu, terkhusus petani sawit dari Aceh sampai Papua, gebrakan – gebrakan yang memang mengedepankan dan menjaga sawit Indonesia,” tandasnya.

Direktur yang baru, ujar Gulat menekankan poin kedua, jangan membeo terhadap kelembagaan atau kementerian yang cenderung merecoki sawit. Direktur tanaman sawit harus teguh dengan pendirian bahwa sawit itu adalah indoensia. Sawit adalah kita.

“Ketiga, direktur baru jangan mau diatur oleh dipengarui oleh NGO NGO yang dibiayai oleh negara saingan sawit. Direktur harus tegak lurus dan memang hadir untuk sawit. Karena itulah tupoksi nya,” ujar Gulat.

Terakhir, lanjut Gulat, Direktur baru harus mengusahakan secepat-cepatnya untuk menyelesaikan permasalahan inti petani sawit, khususnya masalah ketelanjuran sawit dalam kawasan hutan, sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) tahun 2025 yang sudah di depan mata, dan membantu petani sawit untuk cepat bergerak ke sisi hilir terkhusus dalam hal pengolahan CPO (crude palm oil) menjadi minyak makan atau minyak goreng.

“Maju terus Pak Direktur, kami 17 juta petani sawit dan pekerja sawit mendukung kebijakan daripada Direktur Tanaman Sawit untuk lebih baiknya nasib dan lebih sejahteranya petani sawit Indonesia,” kata Gulat.

Gulat menutup pembicaraan dengan mengingatkan bahwa keberlanjutan sawit ada 3 aspek yakni dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan.

Pada faktanya, dimensi sosial dan ekonomi sering terabaikan oleh dimensi lingkungan padahal ketiga hal ini tidak boleh saling meninggalkan satu sama lainnya.

“Dengan adanya Direktur Sawit, tentu akan mengangkat dimensi sosial dan ekonomi untuk setara dengan dimensi lingkungan yang selama ini lebih favorit dibanding dua dimensi lainnya,” tutup Gulat.(Team Lipanri )

Pelanggaran Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau


Jakarta(KBNLIPANRI)-Kaukus Keadilan Ekologi Indonesia (KUSKEOLOGI), Melaporkan Oknum Kantor Pertanahan Kabupaten Siak, berinisial TS Ke Kejaksaan Agung RI.

Laporan tersebut dibuat terkait dugaan pelanggaran saat TS masih menjabat sebagai Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Koordinator KUSKEOLOGI, Rifki Fernanda Sikumbang membenarkan bahwa pihaknya memasukkan laporan terkait dengan Dugaan Kejanggalan Dokumentasi Perizinan PT. GENK di Kecamatan Tambusai dan PT. Padasa Enam Utama di Kecamatan Kabun, Masing-masing terletak di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau.

“TS saat menjabat kepala Kantor Pertanahan Rohul diduga merekayasa beberapa item dokumentasi perizinan PT. GENK dan PT. Pasada Enam Rokan Hulu”, Ujarnya.

Dalam keterangannya, Rifki menyampaikan singkat isi laporan tersebut perihal penyalahgunaan wewenang yang di anggap merugikan Negara dan masyarakat setempat. Rifki juga menyinggung soal laporan empiris masyarakat terkait kekayaan tak wajar yang dimiliki TS, memiliki hubungan dengan dugaan penyalahgunaan wewenang yang mereka laporkan.

“Tentu soal penyalahgunaan wewenang, implikasinya kebocoran pendapatan negara dan merugikan masyarakat tempatan. Makanya perlu di usut, sehingga nanti smeoga meluas untuk crosscheck kekayaan tak wajar beliau, kami serap dari laporan masyarakat, mungkin saja ada hubungannya” Lanjutnya.

Kuskelogi, melaporkan hal tersebut dengan tujuan agar Kejagung RI Turun gunung mengusut tuntas potensi kerugian negara tersebut, dengan memeriksa dugaan pelanggaran pada objek yang mereka Laporkan.

“Kami, laporkan ini agar Kejagung usut tuntas dan menegakkan hukum secara cepat dan tepat terhadap pihak terkait, kami telah siapkan temuan-temuan hasil investigasi pelanggaran tersebut dan mendesak Kejagung tegas mengusut seluruh permainan yang merugikan negara ini” Sambungnya.

Saat dikonfirmasi melalui selulernya, Dewan Pengawas Kuskeologi, Zunnur Roin membenarkan laporan tersebut. Zunnur menyampaikan laporan ini sebagian kecil langkah pihaknya untuk mengusut tuntas pelanggaran hukum usaha dan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

“Betul pengaduan dimasukkan tadi ke Kejagung, kita ingin membangkit batang terendam. Ini hanya sebagian kecil contoh akar persoalan ilegalitas usaha dan industri perkebunan sawit di Indonesia, yang ini di Riau”

Zunnur yang juga mantan Sekjend PB HMI ini pun menyampaikan bahwa Kuskeologi berkeinginan, kasus ini sebagai upaya pergerakan berkelanjutan pihaknya pada issue keadilan ekologi di Indonesia.

“Terpanggil saja bergerak, saya siap mengawasi dan membimbing ikhtiar wadah ini. Karena Keadilan ekologi, faktor mendasar bagi kesejahteraan sosial, ironisnya implikasi eksploitasi secara bar-bar atas SDA Kita merusak ekologis seiring dengan terabainya hak masyarakat untuk mendapat manfaat ekonominya” Tutupnya. rls(Team Lipanri)

Kepedulian Satgas TNI Kepada Masyarakat


Kepedulian Satgas Yonif 143/TWEJ Kepada Warga di Pegunungan Bintang

Medan ( KBNLIPANRI )-Satgas Yonif 143/TWEJ mendatangi rumah bapak Serigus (41) warga masyarakat yang mengalami kedukaan sebagaimana diketahui ayahnya Alm. Bapak Xaverius (73) telah meninggal dunia di Kampung Batom II, Distrik Batom, Kab. Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Jum’at (14/04/2023).

Kegiatan tersebut merupakan implementasi 8 Wajib TNI butir kedelapan untuk menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya serta wujud rasa cinta kasih para prajurit TNI dari Satgas Yonif 143/TWEJ Pos Batom karena telah menjadi bagian dari keluarga warga Kampung Batom II.

Dalam keterangannya, Danpos Batom Satgas Yonif 143/TWEJ Letda Inf M. Zulpikar menjelaskan telah menerima laporan bahwa ada warga sekitar Pos telah meninggal dunia. Kemudian dirinya memerintahkan anggotanya untuk segera mendatangi rumah duka dan membantu prosesi pemakaman.

“Sebagai wujud cinta kasih dan kepedulian Satgas kepada warga harus selalu siap membantu Masyarakat, setelah terima kabar duka segera saya perintahkan anggota untuk membantu di rumah duka,” ungkap Danpos Batom.

Saat tiba di rumah duka anggota Satgas Yonif 143/TWEJ yang dipimpin Serda Rizky Lailal tanpa ragu segera membaur bersama warga menyiapkan keperluan pemakaman yang rencananya jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum Kampung Batom II.

“Kami berharap dengan semakin dekatnya Satgas bersama masyarakat akan tercipta komunikasi yang aktif dalam rangka wemujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat,” jelas Danpos Batom Letda Inf M. Zulpikar. 

Sementara itu, bapak Serigus (41) mengucapkan terima kasih kepada Pos Batom yang telah hadir turut memberikan bantuan guna kelancaran prosesi pemakaman almarhum ayahnya, pihaknya merasa sangat terbantu sekali dengan kedatangan Satgas dan juga aparat keamanan lain dirumahnya.

“Sa mengucapkan terimakasih dan bersyukur sekali atas kedatangan dan bantuan yang telah Satgas berikan, semoga Tuhan selalu memberkati bapa TNI dan doa terbaik untuk ayah saya,” ucap Serigus.(Teamlipanri)

80 orang Perwira Tinggi (Pati) TNI laksanakan Korp Raport kenaikan pangkat Oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M.,


Delapan Puluh Pati TNI Resmi Menyandang Pangkat Baru

2 jam yang lalu

KBNLIPANRI-Sebanyak 80 orang Perwira Tinggi (Pati) TNI laksanakan Korp Raport kenaikan pangkat Kepada Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., bertempat di Aula Gotot Soebroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023). 

Berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin /637/IV/223 tanggal 13 April 2023 adapun nama-nama Pati yang naik pangkat sebagai berikut. 

41 Pati TNI AD yaitu Mayjen TNI Yustinus Agus Pristiwanto, S.T (Aslog Panglima TNI), Mayjen TNI Puji Cahyono, S.I.P., M.S.i. (Pa Sahli Tk III Bid. Wassus dan LH Panglima TNI), Mayjen TNI Dr. dr Sutan Finekri Arifin, A. Sp.OG.,Subsp. K.FM, M.A.R.S., M.H. (Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unhan), Mayjen TNI Abdullah Sani (Ketua LP2N Unhan), Mayjen TNI Izak Pangemanan (Kaskogabwilhan III) Mayjen TNI Mochamad Reza Utama (Ir Kostrad), Mayjen TNI Deddy Suryadi S.I.P., (Danjen Kopassus), Brigjen TNI Musa David M. Hasibuan, S.I.P., M.AB., (Dirdik Secapaad). 

Brigjen TNI Totok Budhi Sugiarto, S.E., M.A. (Dir Mat Ditjen Kuathan Kemhan), Brigjen TNI Hendy Antariksa (Dir SDM Ditjen Kuathan Kemhan), Brigjen TNI Frans Dicky Tamara, S.E., M.M. (Karo Renku Setjen Kemhan), Brigjen TNI Suardi Samiran, S.Sos, M.M. (Sekretaris LP2M Kemhan),  Brigjen TNI Jiwiko Darmawan, M.M. (Sekretasis Satwas Unhan), Brigjen TNI Asrianus Bulo, M. Han, CIT, (Wakil Dekan Bid. Keuangan dan umum Fakultas Strategi pertahanan Unhan), Brigjen TNI Dr. Sri Sundari, S.E.,M.M., CIQaR., (Wakil dekan Bid. keuangan dan umum Fakultas manajemen keuangan dan umum), Brigjen TNI Drs. Silvester Albert Tumbol, M.A., (Wakil Dekan Bid. Keuangan dan Umum Fakultas Kamnas Unhan), Brigjen TNI dr. Eny Ambarwati, Sp.PD., M.A.R.S., (Dokter Ahli Bid. Traumatologi RSPAD Gatot Soebroto), Brigjen TNI Racmad Pudji Susetyo, S.I.P., M.Si. (Kabinda Yogyakarta pada Deputi Bid. Intelijen Salam Negeri BIN), Brigjen TNI Raden Djaenudin Selamet, S.E., (Direktur Operasi Pendidikan Debidikpimkatnas Lemhannas). 

Brigjen TNI Roedy Widodo (Kepala Biro Perencanaan Hukun dan Hubungan Masyarakat Sekretariat BNPT), Brigjen TNI Yogi Gunawan (Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Siber), Brigjen TNI M. Nasrulloh Nasution, S.Sos., (Asintel Kaskogabwilhan III). Brigjen TNI Surjadi Sjamsir S.H. (Kaotmilti II Jakarta Babinkum TNI), Brigjen TNI Fadjar Tjahjono, S.I.P. (Asops Kaskogabwilhan II), Brigjen TNI Agustinus Dedy Prasetyo (Danrem 045/Gaya Bangka Belitung Kodam II/SWJ), Brigjen TNI Heri Sutrisma S.H., M.A. (Kapoksahli Pangdam XIV/Hsn),  Brigjen TNI Anak Agung Ngurah Romy S (Dirum Puspenerbad), Brigjen TNI Franz Yohannes Purba, S.I.P., M.M. (Danrem 173/PVB Biak Kodam XVII/Cen), Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan (Danrem 031/WB Pakanbaru Kodam I/BB), Brigjen TNI Ayub Akbar, Danrem 143/Ho Kendari Kodam XIV/Hsn). 

Brigjen TNI Aswanto (Dircab Pusbekangad), Brigjen TNI Iskandar S.Sos. (Kapoksahli Pangdam XII/Tpr), Brigjen TNI Norman Saito (Kapoksahli Pangdam II/Swj), Brigjen TNI Budi Suwanto, S.Sos. (Kapoksahli Pusterad), Brigjen TNI Budi Kusworo (Kapoksahli Pangdam IV/Dip), Brigjen TNI Saptono Syiwarudi, S.Sos., M.Si. (Dirum Pusziad), Brigjen TNI Dr. Mokhamad Ali Ridho, S.H., M.Hum. (Tua STHM Ditkumad), Brigjen TNI Patar Sahat Panggabean (Kapoksahli Pangdam XIII/Mdk), Brigjen TNI dr. Muh Hafid Akbar, SP. JP, FIHA. (Dirjangum RSPAD Gatot Soebroto), Brigjen TNI Dr. Kartika Agung, K.,S.E.,SKM., MBA.M.M. Kes. (Ir Puskesad) dan Brigjen TNI Trenggono, S.I.P. (Dirum Akmil).

24 Pati TNI AL yaitu, Laksdya TNI Dadi Hartanto, M.Tr. (Han)., M.Tr.Opsla (Sesjen Wantannas), Laksda TNI Dr. Ir. Edy Sulistyadi, S.T., M.Tr.Opsla. IPU (Ketua LP2M Unhan), Laksda TNI Julius Widjojono, CHRMP. (Kapuspen TNI), Laksda TNI Hana Rochijadi, S.E., M.A.P. (Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Sahli Panglima TNI), Laksda TNI Adriansyah, S.E. (Sekretaris Bais TNI), Laksda TNI Kresno Bintoro, S.H., LIm., Ph.D. (Kababinkum TNI), Laksda TNI Rubiyanto, S.E., M.M., CHRMP., CfrA. (Koorsahli Kasal), Laksma TNI Dr. Dra. Widyati, Apt., Mclin. Pharm. (Wakil Dekan Bid. Keuangan dan Umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unhan), Laksma TNI Nono Suwarno, S.T., M.Si. (Wakil Direktur Bid. Keuangan dan Umum Pascasarjana Unhan), Laksma TNI I Made Wira Hady Arsanta W., M.Tr.Opsla. (Kadispenal), Laksma TNI agustinus M. Susanto, S.W., S.E. (Direktur Penelitian dan Pengembangan Kamla pada Deputi Bid. Kebijakan dan Strategi Bakamla).

Laksma TNI Antonius Widyoutomo, S.H., M.Tr.Opsla (Dirjianstra Pusjianstralitbang TNI), Laksma TNI Dedy Junaidi, S.A.P. (Irben Itjenal), Laksma TNI Agoes S. Himarwanto (Pati Sahli Kasal Bid. Ekojemen), Laksma TNI Riandani, M.M. (Pati Sahli Kasal Bid. Dokstraops), Laksma TNI Dr. Hari Mulyadi, S.E., M.M., M.Han., CHRMP. (Askomlek Pangkoarmada RI), Laksma TNI Dwi Cahyo Kuncoro, M.Eng., M.Tr.Opsla. (Kadissenlekal), Laksma TNI Kris Wibowo, S.E., CHRMP., M.Tr.Opsla. (Kadislaikmatal), Laksma TNI Wiranto (Pati Sahli Kasal Bid. Sumda Haneg), Brigjen TNI (Mar) Chaerudin Toyib (Pati Sahli Kasal Bid. Soskumdang), Laksma TNI Ridwan Prawira, S.T., M.Han. (Kapoksahli Koarmada III), Laksma TNI Achman Santoso, S.E., M.Han., M.M., CRMP. (Ir Koarmada III), Laksma TNI Damayanti, S.H., M.M., CHRMP. (Ir Kolinlamil) dan Laksma TNI Asep Ridwan Hasyim, S.H., M.Si., M.H. (Panmudpilmil MA).

15 Pati TNI AU yaitu Marsda TNI Trikojawan Eko I., S.Sos. (Askomlek Kasau), Marsda TNI Hendrikus Haris Haryanto, S.I.P. (Kepala Badan Pengembangan Kebijakan dan Teknologi Pertahanan Kemhan), Marsda TNI dr. Ferdik Sukma Wahyudin, Sp.S., M.Kes (Warek Bid. kemahasiswaan dan Alumni Unhan), Marsma TNI Dr. Drs. Khaerudin, M.M. (Wakil Direktur Bid. Akademik dan Kemahasiswaan Pascasarjana Unhan), Marsma TNI Christian Syahmo, S.T. (Ir. Koharmatau), Marsma TNI Ir. Suryanto (Aslog Kas Koopsudnas), Marsma TNI Didik Kristyanto, S.E., M.Sc. (Pati Sahli Kasau Bid. Kersalem), Marsma TNI Tjatur Pudji Handojo, S.E. (Dir. Keamanan Siber dan Sandi  Pempus Deputi Bid. Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah dan Pembangunan BSSN), Marsma TNI I Made Heryawan, S.I.P., M.M., M.Han (Kakordos Seskoau), Marsma TNI Dr. dr. Wawan M., SP.B.S., Sp.KP., AAK (Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unhan), Marsma TNI Wachid Alchmdani Z (Kepala Biro Telematika Settama Lemhannas), Marsma TNI Gatot Sutomo, S.T. (Askomlek Kaskogabwilhan I), Marsma TNI Hadi Siswoyo, S. Sos., M.M. (Askomlek Kaskoopsudnas), Marsma TNI M. Taufik Arasj, S.Sos (Danlanud Atas), Marsma TNI Firman Dwi Cahyono dan M.A. (Kapuskersin TNI).Team Lipanri.

Birokrasi Pemerintah Srobot Tanah Adat Untuk Perkebunan Sawit Pribadi Atas Nama BUMN.


JAKARTA(KBNLIPANRI) – Dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan Transparency International (TI) Indonesia mencatat bahwa persepsi antikorupsi di kalangan perusahaan sawit masih sangat rendah. 

Lembaga tersebut menilai 50 perusahaan sawit dari berbagai aspek, termasuk program antikorupsi, keberadaan politically exposed persons (PEPs), dan pelaporan pemilik manfaat akhir perusahaan.

Bahkan diungkapkan penulis laporan dan peneliti TI Indonesia, Bellicia Angelia Tanvil, permasalahan tata kelola sawit kompleks karena banyaknya aktor dan kepentingan. “Seharusnya semakin banyak pihak terlibat dalam tata kelola, seharusnya bisa membenahi itu semua tetapi ini justru menjauhkan dari kata adil dan berkelanjutan,” tuturnya dalam peluncuran laporan tersebut,  belum lama ini seperti dilansir Betahita.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya temuan banyak politically exposed persons (PEPs) dalam jajaran direksi dan komisaris perusahaan sawit di Indonesia. Dalam penelitian tersebut, orang-orang ini didefinisikan sebagai yang pernah terpapar atau pernah memegang wewenang atau memiliki pengaruh besar dan atau masih memegang jabatan khususnya di perusahaan sawit.

Menurut Bellicia, ada enam kategori PEPs yang diteliti antara lain birokrat, militer, jaksa, hakim, polisi, orang dekat PEPs, oligarki, dan orang yang memiliki jabatan strategis.

“Ketika kami profiling komisaris dan direksi 50 perusahaan tersebut, paling banyak yang memiliki latar belakang birokrat. Biasanya eks staf khusus menteri, pegawai negeri sipil, atau mantan menteri. Misalnya Bungaran Saragih Garingging, mantan menteri pada zaman Presiden Megawati, sekarang jadi komisaris di perusahaan sawit,” kata Bellicia.

Penelitian itu menemukan 33 dari 50 perusahaan sawit yang dinilai memiliki direksi dan komisaris yang tergolong sebagai PEPs. Totalnya sebanyak 80 orang, dengan rincian 19 orang birokrat, 7 oligarki, 15 orang dekat PEPs, 13 aparat penegak hukum, 7 militer, dan 19 orang dengan jabatan strategis.

“Jumlah ini sangat banyak. Memang, ini tidak selalu berkonotasi negatif. Tapi sangat diperlukan pengawasan ekstra, mengingat mereka erat hubungannya dengan konflik kepentingan dan pengaruh,” tandas Bellicia.  (T2),Team Lipanri.

“Peninggalan Artefak Jayanegara,Kartanegara Dan Negarakartagama Hingga Keturunannya Sanghiyangnaga Disebutjuga Gajahmada Serta Anaknya Sisingamangaraja Pertama Maharaja Swarnabumi Kerajaan Sriwijaya Sumatra”,ujar Limbersinaga Pemerhati Peninggalan Nusantara.


KBNLIPANRI – Indonesia dulunya memiliki berbagai kerajaan ternama dengan peninggalannya yang tak ternilai. Bagaimana tidak? Banyak hal yang dapat kita pelajari dan bisa mengungkap berbagai misteri yang ada.

Seperti halnya Candi Prambanan, candi yang begitu megah memiliki cerita yang dibangun hanya dengan waktu satu malam saja.

Tidak hanya itu, Kerajaan di Indonesia juga memiliki berbagai pusaka yang memiliki nilai sejarah dan dapat dijadikan bukti sejarah di nusantara kita ini.

Sudah bukan menjadi rahasia umum jika peninggalan kerajaan di Indonesia justru banyak dibawa ke luar negeri untuk disimpan di museum mereka. Salah satunya adalah peninggalan Kerajaan Majapahit.

Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar di Indonesia yang berkuasa dari tahun 1293 masehi sampai 1498 masehi. Sebagai kerajaan yang banyak menyimpan cerita sejarah yang belum terungkap, ironis apabila peninggalan-peninggalannya tersimpan di Museum Amerika Serikat.

Museum tersebut bernama Metropolitan Museum of Art. Apa saja peninggalan Kerajaan Majapahit di sana dan bagaimana penampakannya? Simak ulasannya sebagai Berikut:

Sebuah video yang diunggah oleh channel YouTube M Hidayat memperlihatkan puluhan koleksi Kerajaan Majapahit yang terpajang rapi di The Metropolitan Museum of Art, new York, Amerika Serikat.

Koleksi tersebut mulai dari patung arca kecil, lonceng, dan kentongan yang terbuat dari perunggu. Bahkan sampai senjata yang dipakai oleh pasukan Majapahit dalam menaklukkan musuh-musuhnya di masa lampau.

Museum New York menyimpan koleksi tersebut di sebuah lemari kaca yang besar. Benda-benda bersejarah itu ditata rapi dan sebagian besar menjadi koleksi museum tersebut sejak tahun 90-an.

Selain arca-arca kecil yang terbuat dari perunggu, di sana juga terpajang dengan jelas beberapa senjata pusaka asli Majapahit yang berada di balik kotak kaca. Senjata tersebut adalah senjata asli dan bukan merupakan replika. 

Kurang lebih terdapat 7 senjata pusaka Majapahit yang dipajang di kaca tersebut dan terdiri dari beberapa jenis. Beberapa di antaranya adalah tombak bermata satu, sampai bermata tiga atau trisula.

Senjata pusaka Majapahit yang tersimpan di Metropolitan Museum of Art menurut channel YouTube M Hidayat adalah senjata asli. Sehingga hal-hal yang berbau mistis pun tidak ketinggalan untuk menjadi perhatian.

M Hidayat menuturkan bahwa ia pernah melihat seorang dari Jawa yang mengatakan bahwa di dalam pusaka tersebut masing-masing masih memiliki sosok penunggu. Ini membuktikan bahwa senjata-senjata yang dipajang di New York itu masih sangat otentik,

“Bahkan aku pernah lihat di Youtuber Jawa yang datang ke sini. Bahkan ada yang bilang juga bahwa ini masih ada, kalau orang Jawa bilang itu yang nunggu di dalamnya,” ucap M Hidayat.

Meskipun puluhan bahkan ratusan benda peninggalan kerajaan di Indonesia menjadi koleksi Museum Seni Metropolitan tersebut, M Hidayat tidak mengetahui siapa yang membawa benda-benda tersebut terbang ke New York.

“Nggak tahu ini apakah sosial budaya di Indonesia yang mengurusi seperti ini apakah tahu barang-barang yang langka yang tak ternilai harganya tahu disimpan di sana antaralain;

1. Pataka Hyang Naga Amawabhumi

Memiliki makna penjaga keadilan yang dilihat dari bentuk tombak serupa dengan naga dan memiliki bahan tembaga kuno.

Dalam cerita kuno, pemegang tombak ini harus memiliki sikap yang adil serta tegas dalam menyikapi dan menetapkan berbagai hal yang bersangkutan dengan dirinya maupun kerajaan.

Pusaka Pataka Hyang Naga Amawabhumi sempat disimpan oleh Raden Wijaya saat kerajaan Singosari diserang dan akhirnya diwariskan kepada Majapahit.

2. Pataka Sang Hyang Baruna

Dalam ekspedisi Pamalayu, pusaka ini diserahkan ke kerajaan Majapahit yang merupakan penerus kerajaan Singasari. Wujud dari pusaka ini berbentuk timbak dengan dua mata yang memiliki kepala serta ekor naga.

3. Pataka Sang Padmanba Wiranagari

Pusaka yang satu ini berbentuk layaknya tombak yang terbuat dari tembaga. Pusaka dari Kerajaan Majapahit ini digunakan para prajurit kerajaan untuk memasang lambang kerajaan.

Biasanya digunakan saat berada di wilayah atau kerjaan lain saat berkunjung atau untuk tanda kekuasaan Kerajaan Majapahit. Kemungkinan besar, pusaka ini dibuat abad ke-12 hingga 13 Masehi.

Menurut cerita yang ada, pusaka Pataka Sang Padmanba Wiranagari pernah diambil oleh Jayaketawang dan kemudian dirfebut kembali oleh Senopati Singosari.

4. Pataka Sang Dwija Naga Nareswara

Peninggalan kerajaan Majapahit yang satu ini memiliki mata 3 yang diibaratkan sebagai naga kembar. Pusaka yang satu ini juga merupakan peninggalan Majapahit yang diwarisi oleh kerajaan Singasari.

Konon, pusaka ini adalah tombak pertama yang digunakan untuk mengibarkan bendera Majapahit saat kejayaannya.(team lipanri)